Mengenal Fenomena 'Crunchy Mom'

Assalamu’alaykum, Tetangganet! Bagaimana kabarnya hari ini?

Hari ini saya menemukan suatu istilah yang menarik ketika sedang scrolling instagram. Istilah yang saya maksud adalah ‘crunchy mom’. Apakah Tetangganet pernah mendengar istilah ini sebelumnya?

Agak susah juga menerjemahkan istilah ini. ‘Crunchy’ bisa diartikan garing atau kriuk seperti kerupuk, atau mungkin lebih seperti suara kriuk ketika kita makan timun yang segar atau selada yang sangat segar. Tuh kan, dari kata pertama saja sudah sulit dijelaskan. ‘Mom’ artinya ibu. Dan tentunya tidak mungkin jika kita artikan sebagai ibu yang garing. Hehehe..

Crunchy Mom adalah istilah yang digunakan untuk menyebut seorang ibu yang beranggapan bahwa hanya hal-hal tradisional dan alamiah saja yang baik dan cenderung menjauhi hal-hal yang modern. Seorang crunchy mom bukan hanya akan memilih semua produk organik serba sehat dan menghindari produk buatan pabrik. Lebih dari itu, mereka akan menentang produk modern, misalnya vaksin dan obat-obatan medis.

Biasanya ibu-ibu ini tergabung dengan suatu komunitas yang memiliki ideologi yang sama, dan saling mendukung satu sama lain dalam ke-’crunchy’-an mereka.

Jika Tetangganet penasaran dengan gaya hidup ‘crunchy mom’, Tetangganet bisa menonton video pada akun TikTok @ReallyVeryCrunchy. Pemilik akun TikTok tersebut, Emily Morrow, dapat menggambarkan dengan menarik, gaya hidup para ‘crunchy mom’ pada berbagai momen dalam kehidupan sehari-hari beserta konflik-konfliknya. Saya benar-benar merekomendasikan Tetangganet untuk melihat video tersebut. Siapa tahu ternyata Tetangganet juga ‘crunchy’? Semoga tidak ya..

Hidup sehat adalah keinginan setiap orang. Mengusahakan hidup yang sehat dengan mengatur gaya hidup yang baik tentunya juga sangat dianjurkan oleh para dokter. Namun, kita tidak boleh berlebihan dalam hal ini. Kita tetap harus menggunakan segala macam pertimbangan dan berpikir jernih agar dapat terlepas dari jebakan mindset ke-’crunchy’-an

Apa yang saya maksud dengan berlebihan, mari saya jabarkan di bawah ini ya..

Misalnya, crunchy mom akan berusaha untuk melahirkan secara normal. Tentu saja sebagai kodrat, ini adalah hal yang baik. Tetapi, ada kondisi-kondisi dimana seorang ibu harus melahirkan secara caesar demi keselamatan ibu dan anaknya. Menolak rekomendasi dokter hanya karena mengedepankan gaya hidup ‘crunchy’ tentunya tidak tepat.

Minyak esensial dari berbagai herbal memang dipercaya dapat membantu kita menjaga kesehatan dan mengobati beberapa penyakit. Namun, tentunya harus sesuai dengan rekomendasi para ahli, dan juga tidak menutup diri dari pengobatan medis sama sekali apabila dibutuhkan.

Memang ada banyak hal-hal baik yang dapat dipelajari dari para crunchy mom ini. Sebagian besar memang hampir sama dengan kebiasaan ibu-ibu di Indonesia. Misalnya, tentang meng-ASI-hi, menggendong bayi, memakai popok kain, dan lain sebagainya. Tapi filter tetap harus kita pasang ya, Tetangganet. Semua informasi jangan diambil secara mentah-mentah.

Seseorang bisa saja menjadi ‘crunchy mom’ karena dia mampu. Namun, kondisi setiap orang berbeda-beda. Ada hal-hal tertentu yang bisa dia lakukan, tetapi ada juga yang tidak. Di sini haruslah kita menjadi lebih fleksibel terhadap diri kita sendiri.

Sedih sekali apabila kita mendengar, ada seorang ibu yang depresi apabila di-judge sesamanya hanya karena Allah takdirkan dia melahirkan secara caesar. Atau Allah takdirkan dia kurang dapat menyusui anaknya. Bukankah itu semua kehendak Allah?

Yuk, kita jadi toleran dengan orang lain. Dan disiplin terhadap lidah sendiri.

Sekian dari saya. Wassalamu’alaykum.